Tuesday, November 06, 2007

kasihan benar nasibmu jay....

Kasihan benar nasibmu Jay...

Jalur busway bukan untuk bajaj, bukan untuk taxi atau transportasi umum lainnya. Jalur busway hanya untuk busway. Walaupun memakan badan jalan jalur busway hanya diperuntukkan untuk busway.

Beberapa waktu lalu, saya melihat bajaj masuk menerobos jalur busway. tentu saya memahami mengapa beberapa kendaraan selain busway kadang menerobos tanda larangan masuk tersebut. Macet yang ....alamakk...polusi yang..auuu auuu...udara yang uhuk..uhuk...tentu menggoda pengendara untuk melalui jalur busway yang notabene bebas hambatan.

Tepatnya di Jatinegara Timur menuju Kampung Melayu, sebuah bajaj dijalur busway tepat berada diantara 2 buah busway yang sedang berhenti. Jalur umum disekitarnya memang padat merayap akan tetapi tetap bergerak walau perlahan. Sedangkan si Mr Bajaj tak mampu berbuat apapun. Pak Supir menyangka akan bablas melewati Kampung Melayu terus sampai Otista dengan lancar karena berada dilajur yang benar. Kenyataannya si bajaj tidak bergerak sama sekali walau 1 cm.

Saat itu busway koridor Kampung Melayu-Ancol berlebihan kendaraan. Sehingga tidak mungkin berangkat tanpa ada penumpang yang naik. Untuk itu busway yang baru tiba di Kampung melayu harus menunggu busway yg sedang ngetem di Halte/Koridor Kampung Melayu sampai waktu yang tidak ditentukan. Lantas si Bajaj berada di dalam jalur tersebut tanpa mampu berbuat apapun. Kasihan benar nasibmu jay ikut ngetem sampai kapan ya?? Seandainya saja sibajaj bisa terbang mungkin tidak harus menunggu selama itu ya??