Monday, October 16, 2006

Berita SIGI

Berita SIGI

Acara SIGI di SCTV sudah sering mencuatkan permasalahan ke publik. Dulu sempat heboh pemberitaan tentang penggunaan formalin yang seharusnya utk mengawetkan mayat tetapi disinyalir banyak digunakan untuk mengawetkan makanan. Beberapa waktu lalu acara SIGI juga sempat membuat heboh tentang bakteri transgenik. Kalau dinegara asalnya makanan yang disuntik bakteri transgenik hanya untuk pakan ternak tetapi di Indonesia makanan yang mengandung bakteri transgenik dikonsumsi manusia. Bahkan susu "Nutrilon Soya" (susu bayi) yang berkomposisi kedele import ternyata juga mengandung bakteri transgenik.

Minggu 15 Oktober 2006, acara SIGI di SCTV memberitakan tentang daging sapi glonggongan. Sapi glonggongan adalah sapi hidup yang diisi air dengan cara memasukkan selang secara paksa lalu mengalirkan air kedalam perutnya. Kadang-kadang sampai membuat si sapi tidak bisa berdiri dan beberapa diantaranya sekarat akibat kelebihan cairan dalam tubuh. Sungguh sangat tidak berperi kemanusiaan!!! eh maksudnya tidak berperi kebinatangan ups kehewanian (halah... susah amat ya). Bayangkan kalau kita beremphaty menjadi sapi..(ups..jadi sapi? gak lah yaw) maksudnya jika hal tersebut terjadi pada kita tentu gak akan bisa terbayangkan. Sapi juga binatang lho! punya rasa punya hati jangan samakan dengan .........

Bukan hanya sapi saja yang dirugikan tentu si konsumen itu sendiri juga mengalami kerugian diantaranya:
  1. Komposisi daging sapi glonggongan terdiri dari 30% daging kering dan sisanya 70% air. Berat yang berlebih tentu saja merugikan konsumen.
  2. Akibat dari pengglonggongan air kedalam daging sapi menyebabkan kuman, bakteri dan virus yang terkandung dalam cairan bersenyawa dengan daging, sehingga kualitas daging sapi glonggongan sangat rendah jika dibandingkan dg daging sapi kering.
Untuk membedakannya tidak terlalu sukar, biasanya daging sapi glonggongan mudah busuk, berwarna merah pudar dan tidak keras. Berbeda dengan daging sapi kering yang berwarna merah cerah, kekenyalan cenderung lebih keras karena tidak mengandung air dan jauh lebih awet.

Demikian sekilas info tentang berita SIGI. Semoga bermanfaat.

tag


Sabar aja

Sabar aja

"Astagfirullahhalaziimi... Allahu akbar!! Allahu Akbar!! sabar aja ibu ibu... sabar aja.... sabar aja.."

Tentu kalau yang mengatakan itu adalah orang yang sedang berceramah pasti tidak ada hal yang aneh. Tapi kalau seorang pemabok yang berteriak lantang menyebut asma Allah bagi orang lain aneh tapi buat lingkungan disekitar rumah kami bukan hal yang aneh. Kami biasa memanggilnya Toton. Hobinya mabok dan dibalik ketidak sadarannya itu selalu mengingat Allah SWT. Saya gak ngerti? apa dunia sudah terbalik?

Beberapa waktu lalu teman saya berkunjung kerumah, begitu sampai depan rumah tiba-tiba dia dihampiri toton sambil berujar, "Istigfar mba... istigfar.... Allah Maha Tahu atas dosa2 kita....istigfar...". Tentu saja dia kaget, malah sempat berkomunikasi dengan Toton, "oya trima kasih atas doanya ya.." jawab teman saya. Begitu tau ngobrol dengan orang mabok dia terkekeh2 sendiri. wakhakhakakaaa.....

Tuesday, October 10, 2006

Telur Ayam


Telur Ayam

Rencananya masak telor buat makan siang nanti, dan saya coba tawarkan ke bapa, "pak, nanti siang fety masakin telor ya?"tanyaku "Iya..." jawab bapa singkat. Begitu saya buka kulkas ternyata stock telor ayam habis. Wah paling males deh kalo kudu belanja dulu. Ya udah nanti aku pikir2 dulu mau masak apa.

Mending sekarang bersihin teras depan aja. Sambil bersih2 aku perhatikan dipojokkan pot bunga, kok seperti ada buletan aneh? Begitu aku hampiri ternyata ada telor ayam. Kayaknya sih ayam tetangga yang suka pada silaturahmi ke teras sambil ngerumpi taunya mereka pada bertelor. Sering-sering aja mampir kesini. Pikir saya lumayan nih buat makan siang nanti hehehe emang rejeki gak akan lari kemana.....

Monday, October 09, 2006

Allah Ridho maka Merekapun Ridho

Allah Ridho maka Merekapun Ridho



...Allah Ridho kepada mereka dan merekapun ridho kepada-Nya...(AlMaidah:119)

Berusahalah utk dekat kepada Allah
Buat apa hidup kalau bukan untuk mendapat ridhonya?
Allah ridho maka akupun ridho
Gak bisa dekat dengan Allah?
minimal carilah teman, pilihlah teman yang selalu mengingatkan bahwa ridho Allahlah tujuan hidup kita karena hidup didunia ini hanya sekejap mata.
(Taushiah trans TV tadi pagi 9 Okt 06 pukul 6.30 WIB oleh ustad Arifin Ilham)

Begitu dalam begitu menyentuh....saya tersentak seakan diingatkan kembali. Sadar sepenuhnya bahwa hidup didunia hanya sementara, jika kita tidak mempersiapkannya dari awal, tidak punya bekal utk hidup sesudah hidup bagaimana bisa mendapatkan ridhonya Allah?

Dalam majalah sufi edisi April 2006 dijelaskan tentang apa yang dimaksud dengan ridho. Ridhonya manusia adalah iklas dan rela menerima ketetapan dari Allah dan menjalankan semua perintah dan mematuhi semua larangan-Nya. Saat mendapat musibah/ujian dari Allah bersabar dan saat mendapat karunianya bersyukur. Sedang ridhonya Allah bersifat ghaib. Tetapi ridhonya Allah adalah segala2nya buat manusia. Begitu Allah ridho maka kita akan berada diposisi aman. Tidak ada lagi yang perlu dicemaskan.

Semoga kita termasuk dalam golongan orang-2 yang mendapat ridhonya Allah SWT. Amin ya robbal alamin.

Friday, October 06, 2006

Terminal Kampung Melayu





TERMINAL KAMPUNG MELAYU


Dua kali sehari saya selalu melewati terminal Kampung Melayu untuk berangkat bekerja. Lokasinya sangat strategis dan dekat dengan segitiga emas kota Jakarta. Tidak bisa dipungkiri bahwa kemacetan dan kesemrawutan telah menjadi makanan sehari2 buat para pengguna jalan. Pertambahan volume kendaraan baik mobil maupun motor tidak diiringi oleh perluasan jalan sehingga kesemrawutan terjadi dimana-mana. Sumpek, tidak teratur dan tentu saja panas menyengat telah menjadi cirikhas terminal Kampung Melayu.

Jika dibandingkan dengan Terminal Kmp. Melayu era tahun 80'an jelas jauh berbeda. Jalur fly over tujuan Casablanca-Klender yang melintang diatas terminal begitu kokoh terlihat. Tidak hanya itu saja, saat ini pemerintah sedang membangun jalur busway tujuan Kampung Rambutan-Ancol yang sudah pasti melewati terminal Kampung melayu. Jalur busway ini telah memakan lebih dari 1/2 badan jalan. Hal ini tentu saja memberikan dampak langsung terhadap timbulnya kemacetan. Disamping itu nantinya dikolong jembatan layang terminal kampung melayu juga akan dibangun terminal untuk Monorel Jalur Biru Kuningan-Klender ...Wah lengkap sudah keruwetan diterminal Kampung melayu.

Ini baru permulaan. Pengaturan lalulintas masih terus berjalan. Polisi bertebaran dimana-mana. Saya berharap begitu pembangunan selesai segala hal yang berbau kesemrawutan, kemacetan dan kesumpekan akan segera teratasi. Semoga ya




Wednesday, October 04, 2006

L A R O N

L A R O N

Beberapa hari belakangan kemunculan laron dirumah sangat mengganggu aktivitas kami. Sore menjelang malam lampu-lampu dirumah dikerubungi laron2 nakal. Kalau kata orang berbukalah dengan yang manis-manis tapi buat keluarga kami berbukalah dengan yang gelap-gelap. Mau tidak mau kami berbuka puasa dalam kondisi gelap, senyap, sepi oh…..(ini mau cerita apa mau puisi??)


Laron yang termasuk dalam ordo Archyptera ini ternyata memiliki keunikan tersendiri diantaranya:
  1. Senang mencari tempat terang dan anehnya hanya mengelilingi lampu putih entah kenapa lampu yang berwarna kuning atau lainnya kurang diminati oleh sang laron.
  2. Muncul hanya sewaktu2 saja tidak rutin dalam musim tertentu misalnya musim hujan atau musim panas saja
  3. Kemunculannya hanya terjadi saat maghrib tiba, gak tau kenapa yang jelas belum pernah sang laron keluar saat subuh atau siang hari dan itupun tidak lama
Ciri-unik pada laron itu membuat saya tertarik utk mengetahui lebih jauh tentang laron. Dalam nandika (2003) disebutkan bahwa faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap aktivitas laron diantaranya:
  1. Curah hujan,
  2. Kelembaban dan
  3. Suhu
Lebih jelasnya menurut Nandhika (2003) laron tidak akan keluar jika curah hujan rendah. Pada kelembaban yang rendah rayap/laron akan bergerak menuju daerah dengan suhu yang lebih rendah. Padahal kenyataannya saat ini Jakarta musim panas. Tiga bulan tidak turun hujan dan suhu udara diatas rata. Adakah kesalahan dari penelitian seorang ahli? Atau adakah perubahan siklus hidup laron/rayap sehingga timbul perbedaan dari kondisi yg seharusnya? Gejala apa yang sebenarnya terjadi?
Waallahualam bishowab.