Friday, October 06, 2006

Terminal Kampung Melayu





TERMINAL KAMPUNG MELAYU


Dua kali sehari saya selalu melewati terminal Kampung Melayu untuk berangkat bekerja. Lokasinya sangat strategis dan dekat dengan segitiga emas kota Jakarta. Tidak bisa dipungkiri bahwa kemacetan dan kesemrawutan telah menjadi makanan sehari2 buat para pengguna jalan. Pertambahan volume kendaraan baik mobil maupun motor tidak diiringi oleh perluasan jalan sehingga kesemrawutan terjadi dimana-mana. Sumpek, tidak teratur dan tentu saja panas menyengat telah menjadi cirikhas terminal Kampung Melayu.

Jika dibandingkan dengan Terminal Kmp. Melayu era tahun 80'an jelas jauh berbeda. Jalur fly over tujuan Casablanca-Klender yang melintang diatas terminal begitu kokoh terlihat. Tidak hanya itu saja, saat ini pemerintah sedang membangun jalur busway tujuan Kampung Rambutan-Ancol yang sudah pasti melewati terminal Kampung melayu. Jalur busway ini telah memakan lebih dari 1/2 badan jalan. Hal ini tentu saja memberikan dampak langsung terhadap timbulnya kemacetan. Disamping itu nantinya dikolong jembatan layang terminal kampung melayu juga akan dibangun terminal untuk Monorel Jalur Biru Kuningan-Klender ...Wah lengkap sudah keruwetan diterminal Kampung melayu.

Ini baru permulaan. Pengaturan lalulintas masih terus berjalan. Polisi bertebaran dimana-mana. Saya berharap begitu pembangunan selesai segala hal yang berbau kesemrawutan, kemacetan dan kesumpekan akan segera teratasi. Semoga ya